Opini tentang Privilege

Mungkin bagi sebagian orang privilege bukan sesuatu yang familiar. Jadi pertama-tama mari bahas singkat tentang privilege itu apa.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata privilege —yang diserap ke Bahasa Indonesia menjadi “privilese”—berarti hak istimewa. 

Dalam konteks apa hak istimewa yang dimaksud dalam privilege? Awalnya konteks dari privilege sendiri berhubungan dengan hak istimewa yang didapatkan oleh seseorang dari keluarga kaya raya.

Bagi saya pribadi, privilege tidak selalu menentukan sebuah kesuksesan untuk diraih tetapi memang benar adanya beberapa privilege mempermudah jalan orang-orang yang mendapatkan “hak istimewa” tersebut.

Semuanya kembali kepada individu itu sendiri. Bagaimana mereka yang mendapatkan “hak istimewa ini memperlakukan privilegenya. Dan bagaimana mereka yang tak mendapatkan “hak istimewa” ini berusaha untuk sampai pada titik tujuan. Contohnya jika kita membahas pada bidang akademik, seseorang yang berasal dari keluarga kaya dengan mudah mendapatkan banyak hal untuk membantunya dalam bidang akademik. Tapi apakah itu akan membuatnya sukses pada bidang akademik? bagi saya tidak selalu. Karena jika tidak ada usaha untuk mengembangkan dirri di bidang akademik toh sama saja.

Begitu pula dengan mereka yang tak memiliki hak istimewa atau privilege. Jika mereka terus mengutuk takdir tentang tak mendapatkan privilege sebagai keluarga yang berkecukupan. Mereka akan dengan mudah tertinggal. Namun sebaliknya, jika mereka mau berusaha untuk maju dan berkembang. Bisa jadi, mereka akan lebih mudah menuju ke-titik sukses akademik yang hendak dituju.


Belakangan ini dikehidupan sekitar saya maupun media sosial. Banyak yang membahas mengenai beauty privilege. Mungkin sebagian dari kita bingung mengenai apa itu beauty privilege. Sebenarnya mudah saja, jika privilege dapat diartikan hak istimewa. Maka disini, artinya adalah hak istimewa kepada mereka yang berparas menarik di kalangannya.

Saya rasa beauty privilege ini bisa dikaitkan dengan standard kecantikan pada negara atau lingkungan tersebut. Apakah beauty privilege selalu menjadi hak yang baik untuk mereka yang menerimanya?

bagi saya pribadi akan terbagi menjadi dua dampak dari adanya hak istimewa untuk seseorang. Dalam konteks ini saya ingin membahas individu yang menerika hak tersebut. (tolong diingat ini hanya pandangan pribadi).

  1. Tentu bagi semua orang memiliki paras yang menarik, cantik dan tampan adalah sebuah hal yang menyenangkan. Ditambah dengan adanya hak istimewa ini. Orang – orang yang mendapatkan hak istimewa ini akan terasa dipermudah oleh orang sekitarnya karena tampangnya yang rupawan. Diluar itu individu yang mendapatkan hak istimewa tentu akan merasa perlu untuk mengembangkan skill dalam dunia pekerjaan dan sehari – hari.

  2. Namun tak banyak yang menyadari dari sisi negatif yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki tampang yang rupawan. Mereka akan lebih sering dipandang sebelah mata. Seperti semua pencapaian dan usaha yang mereka dapat, seakan- akan didapat dari parasnya yang rupawan. Terlebih lagi, mereka juga tak dapat membedakan dimanakah orang – orang yang memang tulus hadir untuk mereka.

Untuk penutup pemabahasan privilege ini saya akan menyimpulkan:

bahwa kita tidak bisa memandang orang lain dengan kaca mata diri kita saja. Tetapi lebih dari itu, kita perlu mengetahui lebih dalam mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Dan tentu saja hak istimewa akan menjadi sia-sia jika kita tidak melakukan apapun diluar hak tersebut. Bagi saya setiap hal pasti memiliki dampak negatif dan positifnya. Jadi, dari pada menormalisasi adanya kekurangan karena tak mendapat hak istimewa. Ada baiknya dari diri kita untuk mencari potensi – potensi yang dapat diasah dan dikembangkan untuk diri sendiri maupun orang sekitar. (07/10)

-(f)